Sunday, February 24, 2008

canine distemper

CANINE DISTEMPER

Distemper anjing atau canine distemper merupakan penyakit yang sangat menular pada anjing, ditandai dengan kenaikan suhu bifase, leukopenia, radang saluran pencernaan dan pernafasan dan sering diikuti oleh komplikasi berupa gangguan saraf pusat.

Etiologi

Distemper anjing disebabkan oleh virus RNA Paramyxovirus yang berukuran 150-300µm dengan nukleokapsid simetris dan berbungkus lipoprotein. Virus distemper terdiri atas 6 struktur protein yaitu nukleoprotein(N) dan 2 enzim (P dan L) pada nukleokapsidnya,juga membran protein (M) disebelah dalam dan 2 protein lagi (H dan F) pada bungkus lipoprotein sebelah luar. Pembungkus lipoprotein mudah dihancurkan oleh pelarut lemak yang menjadikan virus tidak menular lagi.

Semua bangsa dan umur anjing secara universal dapat menderita distemper. Anjing yang menderita distemper akut akan mengeluarkan virus dari ekskresi yang. Sekresi yang keluar dari alat pernafasan merupakan penyebar virus lewat udara yang paling sering terjadi. Virus distemper diluar induk semang tidak stabil dan akan segera mati.

Patogenesis

Penularan virus lewat udara (per inhalasi) menyebabkan infeksi ke dalam sel makrofag alat pernafasan. Virus mula-mula akan berkembang di dalam kelenjar getah bening terdekat. Dalam waktu 1 minggu virus menjalani replikasi dan menyebabkan viremia, yang selanjutnya virus tersebar ke berbagai organ limfoid,sumsum tulang dan lamina propria dari epitel. Apabila respon jaringan retikuloendotelial bagus,segera terbentuk antibodi yang cukup dan virus akan dinetralisasi hingga tubuh bebas dari virus. Sebaliknya kalau antibodi tidak terbentuk, virus menyebar cepat. Suhu tubuh saat itu akan naik , anoreksi, depresi dan sel-sel kelenjar di saluran pernafasan dan mata menghasilkan sekretnya secara berlebihan. Batuk, dispnoea, disertai suara cairan dari paru-paru segera terjadi. Rusaknya epitel saluran pencernaan menyrbabkan diare, muntah dan nafsu makan tertekan.

Gejala klinis

Gejala klinis distemper sangat bervariasi baik dalam durasinya maupum keseriusannya. Kenaikan suhu terjdi pada hari 1-3, diikuti penurunan selama beberapa hari kemudian naik lagi selama 1 minggu atau lebih. Saat awal kejadian segera akan diikuti dengan leukopenia dan limfopenia. Selanjutnya terjadi netrofilia selama beberapa minggu.

Gangguan pada saluran pernafasan berupa keluarnya leleran hidung kental, mukopurulen dan leleran mata yang menigkat (epifora) yang lama-lama juga bersifat mukopurulen .

Anjing akan tampak lesu, depresi, batuk-batuk, anoreksi dan mungkin diikuti diare dengan tinja yang berbau busuk. Telapak kaki akan mengeras krena kekurangan cairan (hardpad disease). Anjing yang terserang menunjukkan bau yang khas. Gejala dehidrasi sangat menonjol dan mungkin penderita mengalamimkematian dan gagal ginjal akibat dehidrasi yang sangat.

Penyakit ini lama kelamaan daoat menyerang bagian saraf dan gejalanya berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Anjing tidak mampu mengontrol mikturisi (pengeluaran kemih). Pada stadium terminal, moribund, terlihat adanya kejang dengan bola mata mengalami nystagmus.

Diagnosa

Diagnosa didasarkan pada anamnesa,gejala klinis yang ditemukan dan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah, PCR, immunofluororesensi, isolasi virus, analisa ciran serebrospinal, serologi dan tes ELISA untuk antibodi spesifik distemper.

Diagnosa banding

- infeksi Adenovirus 2

- infeksi Bordetella broncoseptica

- mikoplasma

- toxoplasmosis

- koksidiosis

- cacingan

- hepatitis virus

Prognosa

Pada infeksi ringan, terutama pada anjing yang telah divaksin, prognosanya baik,sedang lainnya meragukan sampai infausta.

Terapi dan Pencegahan

1. Antibiotik

Pemberian antibiotik dimaksudkan untuk mengatasi teerjadinya infeksi sekunder. Antibiotik yang digunakan adalah antibiotik dengan broad spectrum.

2. Terapi cairan dan elektrolit

Untuk mengganti cairan yang hilang dan mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntah.

3. Obat-obat sedativa dan anti konvulsi

Sedativa dan anti konvulsi di berikan bila anjing meninjukkan gejala sarafi.

4. Vaksinasi

Vaksin dengan vaksin hidup dapat memberikan imunitas yang cukup dan berdurasi lama asalkan prosedur penggunaan tersebut dipatuhi,misalnya berapa kali harus diulang sebelum vaksinasi booster tahunan.

5. Memberikan gizi yang baik dan penar agar nutrisi yang diperlukan anjing dapat terpenuhi. Dengan terpenuhinya nutrisi maka kondisi tubuh dapat terjaga dan tidak mudah terserang penyakit.

6. Kontrol terhadap adanya endoparasit dan ektoparasit.

Menjaga kebersihan lingkunagan sekitar untuk menekan serandah mungkin penyebaran virus

7 komentar:

Anonymous said...

Saya mau tanya mengenai DISTEMPER KULIT, apa memang ada atau hanya keterangan dari orang2 yang salah mengerti dari gejala distemper ???

tradisisehat said...

Minggu kemarin Rottweiler saya (MOHAWK - umur 3 bulan) mengalami gejala seperti yang ditulis di atas, malah sampai lumpuh. Dokter hewan langganan kami sudah menyerah.

Akhirnya saya terapi sendiri menggunakan daun sambiloto, yang selama ini diketahui berpotensi sebagai antiviral. Saya treatmen selama 1 minggu, dan menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Malah di hari ke-7, MOHAWK sudah berlari-larian meski larinya masih belum seimbang.

Unknown said...

saya ingin menanyakan berapa dosis sambiloto untuk anak anjing saya yang berumur 2,5 bulan,beratnya 3,2 kg. dia kena distemper hampir 3 minggu. saat ini keadaannya tidak membaik. mohon jawaban segera. tks.

hachikolover said...

anjing saya jg terserang distemper. Dia bertahan 4 hari sampe akhirnya dia harus mati T,T

distemper memang pnyakit yang b'bahaya banget. saya gak tega waktu ngeliat anjing sy mnderita banget. smoga pemilik2 lain lebih waspada.thx

de'sweetesTHA said...

anjing saya mati krn distemper tepat semingu setelah gejala terlihat. Karena pengetahuan yang minim tentang kesehatan anjing, anjing saya hanya divaksin rabies, tidak divaksin distemper.

Kembali ke distemper, ada yang bilang bisa diobati dengan pemberian " pien tze huang".

Kurang jelas apakah kami kecolongan karena kurangnya info dari dokter hewan akan vaksin-vaksin yang harusnya diterima anjing, atau memang dokter kurang menginformasikan vaksin wajib bagi anjing.

Saran saya kalau memelihara anjing, ada baiknya browsing-browsing apa saja yang harus diperhatikan dalam memelihara anjing, supaya kejadian bodoh dan naas yang menimpa anjing saya tidak terjadi pada anjing lain.
Di luar kasus anjing saya, saya sering mengalami dokter memang kurang mengedukasi tentang akibat bila sesuatu misalnya vaksin "A" tidak dilakukan.

Anonymous said...

Sy pny 11 anjing sdh 7 anjing yg terserang Distemper, umur anjing2 sy dr 2thn-7thn, blm prnh divaksin, slh satu anjing sy dlm keadaan sekarat (kejang2 Ϟ mengeluarkan air seni dgn tdk terkontrol). Sy sdh memberikan antibiotik. Adakah yg bs menolong sy. Gmn caranya menyembuhan distemper?

Anonymous said...

Tadi pagi anjing gue 'Altanta' pitbull putih dibawa ke dokter. Keluhannya : pupnya ada darah setetes, n tata ga sehat" batuknya udah 2 mingguan.

Gw inisiatif buat minta cek darah tata am dokter karena takut tata knp". Ternyata hasilnya positif distemper. Gw shock abis.
Masalahnya gw udan vaksin tata 2mggu lalu (EURICAN7). koq bisa ya kena distemper?

Gw takut banget. Soalnya di rumah ada 'Athena' bull terrier anjing pertama gw. Takutnya ten" ketular. Ama dokter sie dkasih obat anti virus, obat batuk, ama antibiotik. Ada yang py pengalaman ga am distemper?

Gw takut lama" kondisi ke'2 anjing gw menurun. Klo sementara ini nafsu makan tata masih OK banget. Ada yg tau tanaman herbal buat nyembuhin distemper ga? Bantuin gw donk. Gw sayang banget am 2 anjing gw n ga mau ampe sakit 2'2nya

Artikel yang terkait