Thursday, February 28, 2008

Koksidiosis

Etiologi

•Genus Isospora : Eimeria canis, E. felina, Isospora bigemina, I. rivolta, I. canis dan I. felis.
•Cryptosporidium diperkirakan juga termasuk protozoa yang menyebabkan koksidiosis akut.
Patogenesis
Anjing atau kucing yang terinfeksi melepaskan ookista koksidia di dalam feses. Pada kondisi yang lembab dan hangat, ookista bersporulasi menjadi stadium infektif dalam 3-5 hari.
Anjing terinfeksi jika memakan pakan atau minum yang terkontaminasi tanah atau feses yang mengandung ookista infektif . Didalam usus, ookista ruptur dan melepaskan sporozoit, yang kemudian akan melakukan penetrasi ke dalam sel epitel usus, kemudian berkembang biak di sana, dan akhirnya merusak sel hospes.
Mekanisme yang lain, yaitu koksidia dapat ditularkan secara vertikal. Anak anjing dapat terinfeksi koksidia sebelum dilahirkan jika induk terinfeksi koksidia semasa masih menjadi anak anjing dan menjadi carrier.
Gejala Klinis
•Anak anjing atau kucing yang terserang koksidia menunjukkan gejala yang berkarakter dengan diare 3 hari pasca infeksi, yang bersifat mukoid. Darah di dalam tinja akan mulai tampak pada hari ke 4-6.
•Hewan yang terinfeksi koksidia juga akan mengalami dehidrasi, anemia, kurus, lemah dan akhirnya mati.
•Beberapa penderita juga menunjukkan gejala pernafasan atas yang ditunjukkan dengan batuk-batuk.
•Anjing atau kucing dewasa yang terinfeksi biasanya asimptomatis, tapi dapat menularkan penyakit pada hewan lain dan menyebarkan ookista infektif ke dalam lingkungan melalui kontaminasi feses.
Diagnosa
Diagnosa koksidiosis adalah dengan mengamati gejala klinis dan identifikasi ookista dalam sampel feses menggunakan larutan sukrose α-flotation atau pengecatan khusus misalnya pengecatan asam cepat untuk Cryptosporidium.
Diagnosa banding koksidiosis adalah infeksi-infeksi enterik akibat virus dan penyakit-penyakit intestinal akibat parasit yang lain (Spirocerca lupi pada anjing dan Toxoplasma gondii pada kucing).
Nekropsi
Usus halus dipenuhi massa yang bercampur lendir dan darah, dinding usus menebal dan pada mukosa tampak petekiae disertai ulcerasi di berbagai permukaan usus halus.
Pengobatan
•Pengobatan terhadap koksidiosis utamanya adalah untuk mengendalikan diare, mencegah dehidrasi dan anemia, serta mengeliminasi organisme infektif.
•Pada kasus akut, penggantian cairan sangat penting.
•Sulfadimethoxine 55 mg/kg PO pada hari pertama kemudian 27.5 mg/kg selama 4 hari atau hingga anjing tidak menunjukan gejala infeksi isospora dan pada pemeriksaan sampel feses negatif ookista.
•Sulfadiazine 30 mg/kg PO tiap hari sampai 14 hari.
•Tribison 15-30 mg/kg PO dua kali sehari.
•Tortrazunil 7 mg/kg 2-5 hari
•Koksidia dapat dikendalikan dengan sanitasi yang tepat, pembersihan lingkungan dengan larutan amonium hidroksida yang kuat dan pemanasan permukaan kandang yang pernah mengalami serangan koksidia.

3 komentar:

Anonymous said...

Kame, kura2 saya juga kena koksidia loh!! jadi ga cuma kucing n anjing
http://bokunosekai.wordpress.com/2008/06/12/kame-to-a-vet/

wawunx said...

terima kasih atas infonya

baju profesi anak said...

konveksi seragam tk paud tpa seragam tk

Artikel yang terkait