Tuesday, February 26, 2008

Ctenocephalides felis pada kucing

Ciri-ciri:
a. Tidak bersayap, memiliki tungkai panjang, dan koksa-koksa sangat besar
b. Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri yang mengarah ke belakang dan rambut keras
c. Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala
d. Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk
e. Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago)
f. Telur tidak berperekat, abdomen terdiri dari 10 ruas.
g. Larva tidak bertungkai kecil, dan keputihan
h. Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun pronatal
Beda jantan dan betina:
Ctenocephalides felis jantan: tubuh punya ujung posterior seperti tombak yang mengarah ke atas, antena lebih panjang dari betina.
Ctenocephalides felis betina: tubuh berakhir bulat, antena lebih pendek dari jantan.
Siklus hidup:
Telur akan menetas 2-10 hari menjadi larva yang makan darah kering (yang dikeluarkan pinjal dewasa), feses, bahan organik lainnya. Larva juga membuat pupa dengan menyilih 2 kali. Stadium larva berlangsung 1-24 minggu. Pupa dapat hidup selama 1 minggu – 1 tahun tergantung faktor lingkungan.
Ctenocephalides felis ini dapat sebagai HI dari Dypillidium caninum, dan menyebabkan gatal dan iritasi pada tubuh hospes (kucing)
Pencegahan:
-Karena larva dapat hidup pada daerah pembaringan hospes maka kebersihan dan sanitasi lingkungan harus dijaga.
-Menghindari kontak langsung dengan hewan/tempat-tempat yang ada pinjal.
Pengobatan:
Dichlorvos, pyretrum 10%, Malation 5%, Triclorfon 2,5%, Coumaphos 0,5%, Carbaryl.

sumber vet-klinik

0 komentar:

Artikel yang terkait