"Berdasarkan laporan sementara dari RSUD Pelabuhanratu, korban Muhayat tewas akibat digigit anjing rabies," kata Koordinator Program Pemberantasan anjing Gila pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Yopi Pangemanan, ketika dihubungi, Rabu (7/5).
Menurut dia, untuk memastikan penyebab kematian korban, pihak Dinkes kabupaten Sukabumi bersama petugas Dinkes propinsi setempat akan meninjau ke lapangan.
"Saat ini kami tengah mengadakan rapat untuk melakukan langkah-langkah berikutnya," tuturnya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Subdin Kesehatan Hewan dan masyarakat Veteriner pada Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi, Drh Winda Sri Rahayu, meragukan penyebab kematian korban akibat rabies, karena rabies tidak akan secepat itu menyebabkan kematian.
Ia menyebutkan, pihaknya telah menerima laporan kasus gigitan anjing pada Selasa (6/5) lalu di Kecamatan Cimanggu dengan korban gigitan sebanyak 2 orang.
Anjing penggigitnya telah mati karena diburu warga dan kondisinya badannya sudah rusak, sehingga pihaknya tak bisa mengirim spesimen otaknya untuk diperiksa guna memastikan anjing tersebut mengidap virus rabies atau tidak.
Winda mengatakan, pada pertengahan Februari juga dilaporkan dua kasus gigitan anjing di kecamatan Cimanggu, namun setelah dilakukan observasi negatif rabies.
Kendati demikian, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan melakukan program eliminasi (pemusnahan) anjing liar dan telah berhasil memusnahkan 30 ekor anjing liar.